Bogor, 10 Juni 2025 – Setiap bulan, ada satu hari yang kami tunggu-tunggu dengan penuh semangat: hari pelaksanaan Program Lansia Bahagia. Sebagai panitia pelaksana di Masjid Muslim Billionaire, kami tidak hanya mengurus teknis distribusi bantuan. Kami menyaksikan langsung kisah-kisah luar biasa dari para lansia yang menjadi penerima manfaat—dan setiap pertemuan membawa pelajaran tentang ketulusan, kesabaran, dan kasih sayang.
Program Lansia Bahagia bukan sekadar kegiatan sosial. Ia lahir dari kepedulian terhadap kondisi banyak lansia di sekitar masjid yang hidup dalam kesederhanaan, bahkan sebagian di antaranya hidup seorang diri tanpa sanak saudara. Kami ingin memastikan bahwa mereka tetap merasakan kehangatan keluarga dan dihargai sebagaimana mestinya.
Setiap bulannya, kami menyiapkan 25 paket bantuan yang berisi:
– Beras 5 kg
– Minyak goreng 2 liter
– Madu
– Uang tunai sebesar Rp100.000
Sederhana, mungkin. Tapi kami selalu menekankan bahwa bantuan ini bukan hanya soal barang—tapi tentang cara kita hadir dalam hidup mereka.
Baca Juga : Qurban Bahagia: Setetes Darah Sejuta D’oa
Persiapan dimulai jauh hari sebelumnya. Kami mendata penerima, menyiapkan paket, berkoordinasi dengan banyak pihak, hingga menyusun rangkaian acara agar kami tidak sekedar datang untuk memberi bingkisan lalu pulang, tapi juga tentang memberi senyuman. Kadang kami menyisipkan hiburan ringan, kadang ada sesi curhat santai. Dan di sanalah keajaiban itu terasa. Banyak dari mereka menangis haru hanya karena merasa didengarkan.
Kami pun sering diingatkan lewat program ini: bahwa nilai hidup tak diukur dari materi, tapi dari sejauh mana kita bisa bermanfaat bagi orang lain.
Kini, Lansia Bahagia sudah memasuki chapter ke-8 di bulan Juni 2025. Program ini tumbuh, tak hanya karena donasi, tapi karena doa dan dukungan para Orang Tua Asuh yang ikut menyebarkan semangat peduli terhadap sesama.
Sebagai panitia, kami merasa bangga bisa menjadi bagian dari gerakan kebaikan ini. Dan kami terus mengajak siapa pun yang ingin berkontribusi—baik lewat tenaga, waktu, maupun donasi—untuk ikut ambil bagian. Karena menghadirkan bahagia di usia senja, bukan tugas satu-dua orang. Itu tanggung jawab kita bersama.
Mari terus berkarya dan berbagi, dalam semangat “Berkahi Indonesia dengan Masajidallah.”